Keripik Pisang Khas Lampung, Home Industry yang Menjanjikan
Friday, 01 March 2013 13:10
MARET 2013
Siapa yang tidak kenal
dengan keripik pisang? Makanan ringan ini kerapmenjadi favorite keluarga
sebagai teman bersantai. Selain itu, makanan ringan yang biasanya diolah dengan
rasa manis, original, dan gurih ini telah menjadi ikon oleh-oleh dari salah satu
daerah di Sumatera, Indonesia.
Lampung adalah kota kecil yang menjadikan keripik pisang sebagai ikon oleh-oleh dan industri rumahan. Di sepanjang Jalan Pagar Alam, kita dapat menemukan deretan kios-kios sederhana yang menjajakan keripik pisang khas Lampung.
Inovasi Rasa
Berbeda dengan keripik
pisang kebanyakan yang hanya memiliki variasi rasa manis, original, dan gurih,
di Bandar Lampung kita bisa menemukan keripik pisang dengan aneka rasa yang
unik. Misalnya saja rasa cokelat, keju, strawberi, sambal balado, kopi, mocca,
susu, hingga rasa durian. Di salah satu kios kecil inilah, Muzakki mengangkat
satu kisah pembangunan home industri dari nol hingga menjadi salah satu kios
atau outlet besar yang dipercaya masyarakat sebagai penghasil keripik pisang
khas Lampung terenak di kawasan sentra oleh-oleh Jalan Pagar Alam.
Keripik Pisang Ibu
Merry, begitulah nama toko yang memuat oleh-oleh keripik pisang khas Lampung
ini. Sesuai dengan namanya, keripik pisang ini memang dirintis oleh seorang ibu
paruh baya bernama Merry.
Dari Warung Hingga
Empat Outlet Besar
Berangkat dari sebuah
usaha kecil dan produksi yang kecil, pada 2002 Ibu Merry mencoba menambah
penghasilan dengan membuat keripik singkong yang dijual dengan cara dititipkan
ke warung-warung dan kantin sekolah. Lambat laun, Ibu Merry mulai mencoba
menggunakan pisang, hasil alam asli Lampung, untuk dijadikan keripik.
Keripik pisang dan
singkong ini tetap didistribusikan ke warung-warung kecil dan kantin sekolah
hingga 2006. Barulah pada tahun yang sama, Ibu Merry mencoba membuka kios
oleh-oleh miliknya sendiri di Jalan Pagar Alam Gang PU. Dari kios ini, Ibu
Merry sudah berani mengkreasikan aneka rasa keripik, khususnya keripik pisang.
Mulai dari rasa cokelat, susu, keju, mocca, kopi, hingga rasa buah-buahan dicobanya.
Hasil dari coba-coba
ini ternyata menjanjikan dan cukup menggiurkan. Banyak orang yang menyukai
keripik pisang aneka rasa yang dibuat Ibu Merry. Tak hanya meraup keuntungan
dari keripik pisang ini, Ibu Merry juga telah memberi inspirasi bagi para pemilik
usaha keripik pisang di Lampung. Kreasi Ibu Merry ditiru oleh kios yang
lainnya. kendati demikian, Ibu Merry dan keluarga tidak pernah mencemaskan
larinya pelanggan. Karena kualitas yang dimiliki Keripik Pisang Ibu Merry jelas
berbeda.
Empat tahun sejak
membuka kios oleh-oleh keripikpisnag khas Lampung, Ibu Merry mulai membuka
outlet oleh-oleh di depan rumahnya yang kebetulan ada di Jalan Pagar Alam.
Bermula dari sinilah, Ibu Merry kembali mencoba mengembangkan usahanya. Tak
hanya membuat keripik pisang aneka rasa, untuk memvariasikan kembali Ibu Merry
merambah ke aneka keripik dari umbi-umbian yang ada di Lampung.
Satu tahun sejak
dibukanya outlet pertama alias pada 2011, Ibu Merry berhasil membuka outlet
kedua dan ketiganya. Selang satu tahun kemudian, Ibu Merry telah berhasil
membuka outlet keempatnya. Keempat outlet yang kini dikembangkannya bersama
keluarga tersebar di sepanjang Jalan Pagar Alam, Gang PU, Lampung.
Peluang yang
Menggiurkan
Ada banyak hasil alam
yang dihasilkan di Lampung, khususnya kota Bandar Lampung, tetapi pasti ada
alasan tertentu yang membuat Ibu Merry dan keluarga memilih usaha rumahan atau
hime industry keripik pisang aneka rasa. Nova, salah satu anak Ibu Merry yang
kini mengurus outlet nomor tiga memaparkan, “Usaha keripik pisang ini lebih
enak dibandingkan usaha yang pernah kami lakukan sebelumnya. Bahan bakunya ada
di daerah kami sendiri. Pengolahan menjadi keripik juga memudahkan kami dalam
penjualan, sehingga jangka waktu kadaluarsa produk kami sangat lama meski tanpa
bahan pengawet.”
Kendala di Balik
Peluang
Setiap usaha pasti
memiliki peluang dan kendala yang selalu berisisian keberadaannya. Sama seperti
yang lainnya, usaha Keripik Pisang Ibu Merry juga memiliki kendala dalam
perjalanannya. Salah satunya adalah kendala keberadaan bahan baku keripik.
Meskipun Lampung
dikenal sebagai daerah penghasil pisang, keberadaan pisang di Lampung tidak
selalu mendukung usaha keripik pisang. Di musim-musim tertentu seperti musim
kemarau, pisang sangat sulit didapatkan. “Kalaupun ada, kualitasnya kurang
bagus dan harganya mahal. Untuk itu kami mengakali dengan sesekali mengganti
pisang dengan ubi, talas, atau singkong,” papar Nova sebagai narasumber
Muzakki.
Hingga saat ini, empat
outlet Ibu Merry yang dipegang oleh masing-masing anaknya telah memproduksi
300-400 Kg keripik pisang per hari. Ditambah dengan aneka keripik lainnya
seperti keripik ubi, talas, dan singkong yang semuanya memiliki 15 varian rasa.
“Jangan pernah takut
untuk mencoba usaha rumahan. Yang terpenting kita mau berinisiatif membuat yang
berbeda dari yang lainnya. Masalah modal itu gampang. Yang penting kemauan,”
tutupnya. (nir)
Analisis Produksi
Bahan-bahan:
Pisang lampung, minyak
goreng, bumbu rasa.
Cara Membuat:
Pisang dipisahkan dari
sisirnya. Kupas kulit pisang. Pisang diiris tipis-tipis dengan alat pengiris
pisang. Pisang digoreng. Lalu, didinginkan. Terakhir, bberikan bumbu rasa apa
saja sesuai selera dan dikemas ¼ Kg per kemasan.
Biaya Produksi per
Hari:
Pisang Lampung
700 sisir x 5000 : 3.500.000
Minyak
tanah
: 500.000
Minyak
goreng
: 500.000
Pengemas : 200.000
Karyawan 6 orang x 50.000 : 300.000
Total
: 5.000.000
Pemasukan
: 8.000.000
Pengeluaran
: 5.000.000
Keuntungan
: 3.000.000
Kalau Mau Pesan Kuliner Kering Khas Lampung Silahkan Kunjungi: http://www.makananlampung.com/
Ada Keipik Pisang Lampung, Keripik Nangka, Kopi Lampung, Lempok, Dodol Pandan dll.
wah lumayan yah untungnya boleh juga nih buka usaha begini, dont forget visit Agen Sbobet